Orang Tua Dan Anak Mencari Informasi Cara Merawat Tanaman Yang Ada Di Rumah
Menghabiskan Waktu Bersama
Waktu adalah salah satu aspek yang paling berharga dalam memperkuat hubungan dengan anak. Meskipun kesibukan sehari-hari seringkali membuat waktu menjadi terbatas, luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Mulailah dengan kegiatan sederhana seperti bermain game, berjalan-jalan di taman, atau memasak bersama. Kegiatan-kegiatan ini akan menciptakan kenangan indah yang akan bertahan seumur hidup.
Beberapa rekomendasi aktivitas yang bisa kamu lakukan sebagai keluarga pasangan muda adalah piknik di taman. Ajak keluarga untuk piknik di taman lokal. Bawa makanan ringan favorit, mainkan permainan luar ruangan, dan nikmati waktu yang menyenangkan di alam terbuka.
Sering Membaca Buku Bersama Anak
Selain meluaskan wawasan, membaca buku juga akan menjadi media untuk mendekatkan diri antara orang tua dengan anak.
Meskipun sebentar, sempatkan membaca bersama secara rutin sebelum tidur atau dengan memangku si kecil. Cara ini akan membuat hubungan orang tua dengan anak menjadi lebih dekat, serta meningkatkan rasa nyaman saat bersama.
Belajar Minta Maaf
Setiap orang tua pasti pernah melakukan kesalahan. Penting untuk mengajarkan kepada anak bahwa orang tua juga manusia yang bisa salah. Jika melakukan kesalahan, belajarlah untuk meminta maaf kepada anak. Hal ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai penting seperti kesopanan dan tanggung jawab, tetapi juga memperkuat hubungan kepercayaan antara kamu dan anak.
Pastikan kamu bisa jadi contoh yang baik. Orang tua adalah model utama bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempraktikkan perilaku meminta maaf secara konsisten. Setelah meminta maaf, berikan waktu untuk berbicara dengan anak tentang perasaan mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berusaha untuk memahami perspektif mereka.
Meluangkan Waktu Bersama Anak
Sering meluangkan waktu untuk anak merupakan kunci dari hubungan emosional yang lebih dekat. Waktu bersama keluarga yang penuh keceriaan akan menjadi kenangan yang menyenangkan akan terus melekat di ingatan anak.
Meskipun waktu yang Anda habiskan setiap harinya hanya sedikit karena pekerjaan yang padat, anak akan tetap merasa selalu diperhatikan oleh orang tuanya.
Cobalah sempatkan untuk menemaninya belajar atau menyelesaikan tugas bersama meskipun sebentar. Cara lainnya mungkin memanfaatkan waktu setelah mandi saat menggunakan popok, pakaian, dan bedak dengan mengajaknya bercanda.
Mendengarkan Cerita Anak tanpa Menghakimi
Saat anak mengalami masalah, terkadang ia ragu untuk mengungkapkannya kepada orang tua karena merasa takut dihakimi atau mungkin dimarahi.
Daripada memperlakukannya dengan cara demikian, cobalah untuk mendengarkan semua curahan hati anak tanpa menyela sampai selesai. Setelahnya tanyakan apa yang sedang ia rasakan dan bantulah untuk menyelesaikannya. Keterbukaan seperti ini akan membuat hubungan antara orang tua dan anak tetap erat meskipun masing-masing memiliki kesibukan.
Dampak Negatif Membandingkan Anak dengan Anak Lain
Efika menjelaskan beberapa dampak yang muncul secara psikologis pada anak yang sering dibandingkan, antara lain menurunkan rasa percaya diri anak, membuat anak menarik dir dari interaksi sosial, hingga menimbulkan persaingan antar saudara.
“Anak yang sering dibanding-bandingkan dapat mengalami berbagai dampak psikologis. Misalnya, mereka mungkin merasa tidak cukup baik, yang bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Hal ini juga bisa mengurangi rasa harga diri dan keyakinan mereka pada kemampuan sendiri. Jika perbandingan ini terus-menerus terjadi, anak mungkin cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan bahkan dari orang tua mereka. Selain itu, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya persaingan antar saudara kandung.” imbuh Efika.(*)
Baca juga : Orang Tua, Pahami Bentuk Bercanda dengan Anak Secara Tepat dan Tidak!
Jadwalkan Waktu Khusus
Selain menghabiskan waktu bersama-sama, penting juga untuk meluangkan waktu khusus dengan setiap anak secara individu. Dengan cara ini, kamu dapat lebih mendalami minat, kebutuhan, dan kepribadian masing-masing anak. Kamu jadi lebih memahami dan mendukung perkembangan mereka secara individual. Hal ini juga menunjukkan kepada anak bahwa mereka dihargai sebagai individu dan dicintai secara pribadi oleh orang tua mereka.
Cara yang bisa kamu lakukan adalah tentukan waktu khusus dengan setiap anak dalam jadwal mingguan atau bulanan. Hal ini dapat berupa waktu bersantai di sore hari atau hari tertentu dalam seminggu yang dihabiskan bersama anak.
Berbicara dengan Empati
Komunikasi yang efektif merupakan kunci untuk memperkuat hubungan dengan anak-anak. Berbicaralah dengan empati dan sikap terbuka. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak berbicara, dan berikan dukungan serta pemahaman. Jangan ragu untuk membicarakan perasaan dan pengalamanmu dengan anak-anak, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk berbagi denganmu. Setelah anak selesai berbicara, praktikkan refleksi dengan mengulang kembali apa yang mereka katakan. Hindari menilai atau mengkritik perasaan atau pengalaman anak. Biarkan mereka merasa bahwa perasaan mereka dihargai dan diterima.
Meskipun sering kali menjadi tantangan bagi pasangan muda, menetapkan batasan yang jelas dan konsisten adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik dan memastikan pertumbuhan yang positif bagi anak-anak.
Ajarkan anak tentang batasan dan konsekuensinya secara jelas dan konsisten. Berikan penjelasan yang sederhana dan jujur tentang mengapa batasan tersebut penting. Walaupun batasan itu penting, berikan anak pilihan dalam hal-hal yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Memperkuat hubungan dengan anak dan orang tua dapat dilakukan dengan beberapa cara yang sederhana namun bermakna seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel ini. Namun, yang tak kalah penting dalam keharmonisan adalah proteksi dini untuk masa depan keluarga, terutama si Kecil. Bagi pasangan muda yang ingin memberikan perlindungan terbaik, tidak perlu khawatir lagi karena BCA Life hadir sebagai solusi asuransi kesehatan yang mudah dan terpercaya.
BCA Life menawarkan berbagai produk dan layanan komprehensif dengan proses klaim yang cepat dan mudah. Selain itu, kini tersedia aplikasi NOW by BCA Life dengan berbagai fitur unggulan, salah satunya kemudahan klaim dalam satu klik. Anda bisa mengakses fitur "Akses Polis" atau "Klaim Rawat Inap" dengan mudah melalui fitur "Ajukan Klaim". Mari rasakan manfaat kemudahan klaim bersama BCA Life!
Teori dan Penyebab Orang Tua Membandingkan Anak
Sebelum membahas dampak, mari bahas mengenai faktor pendorong yang membuat orang tua membandingkan anak. Sebagai Psikolog, Efika menjelaskan bahwa terdapat 2 perspektif yang dapat menjelaskan fenomena membandingkan anak dalam pengasuhani, yaitu social comparison theory & expectancy value theory.
“Penyebab umum kecenderungan orang tua membandingkan anaknya, dapat dilihat dari 2 perspektif, yaitu social comparison theory; teori ini menjelaskan bahwa orang tua secara alami membandingkan kemampuan dan pencapaian anak untuk memastikan mereka berkembang sebagaimana mestinya. Kemudian expectancy value theory, yang menggambarkan bagaimana harapan orang tua terhadap anak dapat mendorong mereka membandingkan satu anak dengan yang lain berdasarkan sejauh mana mereka memenuhi ekspektasi tersebut.” jelas Efika.
Sementara itu, seringkali orang tua membandingkan anak untuk memotivasi, yang padahal berdampak negatif pada anak.
“Tidak jarang orang tua juga menyampaikan cenderung membandingkan anaknya dengan tujuan untuk memotivasi anaknya. Namun hal ini sebenarnya seringkali justru memberikan dampak yang kurang baik terhadap anak.” kata Efika.
Baca juga :Orang tua, Inilah Waktu dan Alasan Tepat Tumbuhkan Kemandirian Anak
Memberikan Sentuhan Fisik Sesering Mungkin
Memberikan sentuhan secara fisik oleh ibu saat anak baru lahir dan akan semakin berkurang seiring anak beranjak dewasa. Padahal sentuhan merupakan kunci dari kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak.
Ketika memberikan sentuhan,cobalah mengelus kepala, menepuk punggung, mencium, hingga memeluk anak, ini sesungguhnya sangat diperlukan bagi anak.
Sebaiknya sempatkan rutinitas ini setiap hari untuk meningkatkan bonding secara emosional. Beberapa sentuhan fisik yang bisa anda berikan antara lain kecup pipi anak sebelum berangkat kerja atau sebelum tidur, memeluk saat membacakan buku, dan mengelus kepalanya saat ia bercerita.