Warkat Saham Adalah
Tips Investasi Saham Bagi Pemula
Investasi saham adalah jenis investasi yang cocok dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini membuat konsistensi jadi kunci jika ingin cuan di masa yang akan datang.
Berikut adalah beberapa tips investasi yang bisa dilakukan pemula yang baru mulai berinvestasi saham:
1. Investasikan Waktu untuk Belajar
Istilah-istilah dalam saham memang banyak dan rumit jika dilihat sekilas, namun mempelajari semua istilah itu adalah suatu keharusan agar bisa melakukan jual dan beli saham dengan lebih efektif.
Kamu bisa mempelajari informasi mengenai saham dari berbagai platform daring, salah satu contohnya adalah blog Ajaib yang sedang kamu baca ini.
2. Mulai dari Jumlah Kecil
Salah pengelolaan saham bisa membuat kamu rugi besar, apalagi jika dana yang diinvestasikan juga besar. Tak salah jika investasi saham disebut sebagai investasi berisiko tinggi.
Jadi, sebagai awal, mulailah dari jumlah yang kecil agar mampu mempelajari pola-pola jual dan beli saham.
Kamu bisa melakukan pembelian saham di Ajaib dengan cara yang mudah dan praktis dengan biaya transaksi yang bisa lebih murah sampai 50%.
Selain dua tips di atas, tentunya kamu harus melakukan pemantauan kondisi ekonomi dan politik Indonesia, kinerja emiten yang sahamnya kamu miliki, dan memelihara konsistensi.
Itu dia beberapa hal yang bisa kamu ketahui mengenai pengertian lot saham, jenis-jenis emiten, hingga tips jika ingin mulai investasi saham. Selamat melakukan pembelian saham pertamamu.
Napak Tilas Perjalanan Saham Apple
Sejak awal, Apple mengetahui bahwa prospek bisnis teknologi akan menjanjikan di masa depan. Makanya, perusahaan pun tak ragu melantai di bursa Nasdaq dengan kode AAPL pada 12 Desember 1980. Saat itu, saham AAPL yang dibanderol US$22 per lembar itu berhasil terjual US$4,6 juta pada penawaran perdananya.
Ternyata, anggapan perusahaan benar adanya. Sehari sejak melantai di bursa Nasdaq, harga AAPL terbang 32% menjadi US$29 per lembar saham dan mengantar valuasi perusahaan menjadi US$1,77 miliar pada saat itu.
Meski terlihat manis, perjalanan saham Apple tetap saja berliku, utamanya pada dekade 1990-an. Harga saham Apple terpantau tiarap 60% sejak 1987 hingga 1997.
Untungnya, saham Apple kembali bersinar pada dua tahun setelahnya lantaran antusiasme pelaku pasar atas kembalinya Jobs sebagai pucuk pimpinan perusahaan. Pasalnya, berkat jibaku Jobs, Apple berhasil mencetak laba US$309 juta di tahun pertama masa jabatannya.
Tetapi, selain itu, kinclongnya kinerja saham Apple pun konon juga didorong fenomena yang disebut dot-com boom. Asal tahu saja, kedua faktor tersebut sukses meroketkan nilai AAPL sebesar 212% dan 115% masing-masing pada 1998 dan 1999.
Sayangnya, saham Apple kemudian rontok, bahkan hingga mencapai US$6,56 per lembar pada April 2003, karena sebuah fenomena awal dekade 2000-an bernama dotcom bubble. Tetapi, nilai AAPL rupanya mampu kembali bangkit hingga US$199 per lembar pada 2007 berkat kuatnya penjualan produk.
Selebihnya, kenaikan nilai AAPL didorong oleh inovasi perusahaan. Pada Juli 2011, contohnya, nilai AAPL menembus US$400 per lembar. Padahal, dua tahun sebelumnya, nilai AAPL sempat menyentuh level terendah US$78 per lembar gara-gara krisis subprime mortgage yang melanda AS.
Hal ini pun terjadi berkat tingginya penjualan produk-produk baru Apple seperti iPad dan iPhone dan Macbook seri terbaru yang teknologinya saat itu tidak dimiliki kompetitornya.
Moncernya penjualan Apple terus membumbungkan nilai sahamnya. Bahkan, berkat nilai saham yang terus melambung, Apple menjadi satu-satunya perusahaan AS dengan kapitalisasi pasar hampir menyentuh US$3 triliun di 2022.
Tingkat Likuiditas
Tingkat likuiditas sebuah saham dapat dilihat dari nilai matriks perhitungan turnover. Semakin tinggi nilai matriks, semakin tinggi tingkat likuiditas saham tersebut.
Dengan level tinggi maka trader atau investor lebih mudah menjual aset karena jumlah pembeli dan penjual relatif sama.
Apple Terus Berinovasi
Jobs akhirnya kembali memimpin Apple pada 1997. Di bawah tangan dinginnya, Apple sukses meluncurkan produk ikonik seperti iMac dan iBook yang mulai diperkenalkan pada 1998 dan 1999.
Kemudian, pada 2001, perusahaan juga mengumumkan tiga terobosan yang berperan penting pada posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Yakni peluncuran Mac OS X, dibukanya gerai resmi Apple yakni Apple Store, dan peluncuran iPod.
Lalu, di tahun 2007 Jobs pun mengubah nama Apple Computer Inc. menjadi Apple Inc. Inilah tahun di mana iPhone, salah satu produk paling diunggulan oleh Apple diluncurkan secara perdana. Konon, iPhone pertama laris manis sebanyak 270.000 unit dalam 30 jam saja!
Sayang, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO pada 2011. Tongkat estafet kepemimpinan Apple pun kemudian digenggam oleh Tim Cook.
Namun, bukan berarti inovasi Apple pun berhenti. Malahan, di bawah komando Cook, Apple berhasil meluncurkan jam tangan canggih Apple Watch dan headset nirkabel Airpods. Bahkan, Apple juga merambah bisnis jasa pembayaran melalui Apple Pay.
Faktor Trader yang Aktif
Investor adalah penanam modal dalam sebuah perusahaan dan trader adalah orang yang aktif menjual dan membeli saham dalam bisnis trading. Jika banyak trader melakukan aktivitas penjualan dan pembelian dalam waktu tertentu, menjadi indikator penting perusahaan tersebut.
Trader yang aktif bermain saham dalam sebuah perusahaan menunjukkan perusahaan memang bagus dan memiliki aset yang layak untuk dibeli. Kemudian jika saatnya bagus dapat menjualnya kembali dengan keuntungan berlipat yang mempengaruhi turnover saham.
Awal Perjalanan Apple
Apple didirikan pada 1 April 1976 oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak. Mereka dibantu oleh Ronald Wayne, seorang pensiunan pebisnis berpengalaman di bidang industri teknologi, yang membantu duo Steve dalam urusan administrasi dan dokumentasi dengan bayaran berupa 10% saham perusahaan.
Produk pertama Apple yakni sebuah komputer karya tangan terampil Wozniak diberi nama Apple 1 lahir pada tahun tersebut. Demi membiayai Apple 1, Jobs memutuskan untuk menjual bus Volkswagennya. Sementara Wozniak menjual kalkulator HP-65 yang cukup trendi kala itu lantaran ikut dalam misi luar angkasa Apollo.
Setahun kemudian, yakni 1977, dynamic duo Steve itu membentuk Apple Computer, Inc tanpa Wayne yang menjual 10% kepemilikannya dengan harga US$800. Di tahun itu pula Apple meluncurkan produk keduanya, yakni Apple II, yang menjadi salah satu produk fenomenal dalam perjalanan Apple.
Singkat cerita, pada 1984, Apple pun merilis sebuah komputer personal yang diberi nama Macintosh yang menggegerkan dunia teknologi. Pasalnya, komputer tersebut memperkenalkan pengalaman pengguna berbasis grafis, bukan command line yang umum digunakan produk komputer pada saat itu.
Namun, setahun berikutnya, Steve Jobs pun "ditendang" dari perusahaan. Hanya saja, kondisi itu tak membuatnya patah arang. Ia kemudian mendirikan NeXT Computer di tahun yang sama, yang kemudian dibeli kembali oleh Apple pada 1996.
Pengertian Lot Saham Adalah
Lot adalah satuan atau ukuran yang menunjukkan jumlah unit instrumen keuangan yang diperjualbelikan di dalam pasar modal atau bursa saham. Penggunaan lot saham di dalam perdagangan dilakukan agar bisa menghitung nilai keuntungan dan juga kerugian di masa depan.
Di dalam setiap kegiatan transaksi perdagangan saham, 1 lot saham menggambarkan jumlah satuan per kegiatan transaksi jual beli saham pada perusahaan tertentu. Berdasarkan ketetapan dan juga ketentuan BEI (Bursa Efek Indonesia), per 6 Januari 2014 lalu, 1 lot saham diartikan dengan 100 lembar saham.
Jumlah lembaran saham dalam satuan lot ini lebih rendah dari pada peraturan sebelumnya, yang mana 1 lot saham berjumlah 500 lembar saham.
Walaupun lot menggambarkan jumlah lembaran saham, tapi kegiatan perdagangan saham tetap mengacu pada satuan lot, bukan per lembar. Itu artinya, minimal pembelian bukanlah per lembar saham, tapi 1 lot dengan nilai kontrak yang sebelumnya sudah ditentukan oleh badan otoritas negara. Untuk di Indonesia, pihak yang bertindak sebagai pengatur perdagangan saham adalah BEI (Bursa Efek Indonesia).
Baca juga: Cara Memilih Buku Tentang Saham dan 6 Rekomendasi Bukunya
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kegiatan transaksi saham di Indonesia dikendalikan dan dikontrol secara penuh oleh Pemerintah melalui BEI.
Dalam peraturan terbaru yang diterbitkan oleh BEI, terdapat kelonggaran tentang satuan transaksi per lot yang mana didalamnya berisi jumlah lembar saham yang jauh lebih sedikit daripada aturan sebelumnya, yaitu 1 lot berisi 500 lembar saham dan berubah menjadi 1 lot berisi 100 lembar saham.
Jumlah penurunan lembaran saham ini dilakukan agar perdagangan saham dinilai terjangkau, sehingga mampu menarik para investor baru untuk turut berpartisipasi secara aktif di dalam dunia pasar modal.
Terdapat banyak sekali kalangan masyarakat di Indonesia yang ingin melakukan investasi saham namun terhalang dengan modal. Untuk itu, mereka tidak akan bisa ikut berinvestasi saham bila harus menyetorkan modal dananya dalam jumlah yang banyak secara sekaligus.
Jika pada peraturan sebelumnya jumlah 1 lot saham adalah 500 lembar saham, maka investor harus menggelontorkan modal seharga 500 lembar saham. Kondisi tersebut sangat memberatkan para investor pemula yang tentunya masih kurang pengalaman dalam hal menganalisis pasar dan pergerakan saham.
Saat ini, dengan adanya peraturan baru yang menetapkan bahwa 1 lot saham berjumlah 100 lembar saham, maka modal yang diperlukan untuk para investor pemula pun relatif lebih sedikit. Dengan begitu, diharapkan masyarakat umum yang mempunyai keterbatasan dalam hal modal bisa turut menikmati pengalaman dalam berinvestasi di dalam saham lokal.
Sehingga, peraturan terkait lot saham ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan daya beli dan minat masyarakat umum pada perdagangan saham yang ada di pasar modal.
Untuk sekarang, dengan hanya bermodalkan Rp 100.000, setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk bergabung dan juga belajar untuk menjadi seorang investor saham.
Contohnya, katakanlah ada seorang investor pemula yang tertarik membeli saham pada suatu perusahaan yang dijual dengan harga Rp 1.000 per lembar sahamnya. Nah dalam hal ini, artinya investor pemula tersebut hanya harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 100.000 saja untuk membeli 1 lot saham dari perusahaan tersebut.
Walaupun begitu, harus sama-sama kita garis bawahi bahwa ketentuan 1 lot sama dengan 100 lembar saham hanya berlaku untuk perusahaan yang melantai di BEI saja. Untuk di negara lain, 1 lot saham jumlah lembarannya bisa berbeda-beda.
Selain itu, nilai dan juga harga saham pada setiap perusahaan yang melantai di BEI pun berbeda-beda. Oleh karena itu, harga untuk setiap 1 lot sahamnya pun berbeda-beda.
Daftar saham LQ45 dengan harga per lot murah
LQ45 adalah indeks saham yang mengukur kinerja harga dari 45 saham paling banyak diperdagangkan dan berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rata-rata saham emiten yang masuk di indeks LQ45 mempunyai fundamental perusahaan yang baik bahkan telah menjadi pemimpin pasar (market leader) di sektornya selama bertahun-tahun.
Ada beberapa saham di LQ45 yang harganya masih sangat terjangkau bahkan bisa dibeli di bawah Rp100 ribu per lot. Contohnya saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang masing-masing memiliki harga saham Rp462 dan Rp484 per lembar per tanggal 23 Desember 2021.
Artinya, untuk beli kedua saham LQ45 tersebut, kamu cukup merogoh kocek kurang lebih Rp100 ribu saja sebab nilai saham keduanya masih memiliki harga di bawah Rp50.000 per lot.
Selain dua saham tersebut, masih ada lagi beberapa saham LQ45 yang cukup terjangkau untuk dibeli investor pemula seperti saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai saham Rp860 per lembar, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang valuasinya Rp885 per lembar, hingga saham rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang harga per lembarnya cuma Rp960 saja.
Namun, keputusan akhir membeli saham tertentu haruslah berdasarkan analisis yang mendalam. Bukan semata karena harga sahamnya murah, lalu kamu beli. Pastikan beli saham emiten yang memang punya potensi naik di masa depan tapi masih dihargai murah sekarang.
Nilainya Terlalu Mahal, Saham Apple Lima Kali 'Stock Split'
Lantaran sahamnya tak pernah sepi peminat, harga saham Apple pun makin lama semakin mahal. Agar harga sahamnya bisa dijangkau investor, perusahaan pun memutuskan "membelah saham" (stock split) sebanyak lima kali sejak melantai di bursa AS 42 tahun silam.
Lantas, seperti apa detail masing-masing stock split tersebut?
Fakta uniknya, beberapa analis mengatakan bahwa harga saham Apple seharusnya bisa dibanderol US$1.800 per lembar jika perusahaan tak memutuskan stock split! Hanya saja, meski mengalami stock split berulang kali, saham Apple disebut-sebut tetap berhasil melahirkan 300 miliarder baru di AS.
Bagaimana cara investasi saham untuk pemula?
Tidak seperti dulu, investasi saham di masa sekarang jauh lebih mudah dilakukan. Cukup dengan modal internet dan smartphone, siapa pun kini bisa melakukan jual beli saham tanpa perlu beranjak dari rumah.
Bagaimana caranya? Simak panduan berikut.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan jika ingin berinvestasi saham adalah memilih sekuritas. Sekuritas ini nantinya akan menjadi tempat bagi kamu untuk membuka rekening saham dan melakukan transaksi jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website atau aplikasi mobile yang mereka sediakan.
Di Indonesia, ada banyak sekali perusahaan sekuritas yang bisa kamu pilih untuk transaksi saham. Salah satunya adalah Stockbit Sekuritas yang menawarkan fitur lengkap, gratis biaya transaksi jual/beli saham, serta menyediakan program edukasi terbaik untuk pemula yang ingin belajar saham lewat fitur Stockbit Academy.
2. Buka rekening saham dan lakukan deposit
Usai memilih sekuritas, silakan daftar akun saham di sekuritas tersebut sesuai petunjuk. Kemudian, top up sejumlah dana ke RDN (Rekening Dana Nasabah) kamu untuk dipakai sebagai modal buat transaksi saham nanti. RDN ini adalah rekening yang dibuat ketika kamu mendaftar akun saham dan hanya bisa dipakai untuk transaksi surat berharga di Bursa Efek Indonesia.
3. Lakukan transaksi saham
Langkah terakhir adalah memilih dan membeli saham yang kamu inginkan. Pembelian saham hanya bisa dilakukan pada jam bursa yaitu pada hari Senin – Jumat pukul 09:00 s/d 11:30 untuk sesi I dan pukul 13:30 s/d 14:50 untuk sesi II.
Lot saham adalah istilah yang umum dipakai dalam dunia investasi saham, dimana 1 lot saham berarti 100 lembar saham. Satu lot saham digunakan sebagai satuan minimal pembelian saham yang berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berarti kamu hanya bisa membeli atau menjual minimal 1 lot saham atau kelipatannya di BEI.
Ingin investasi tapi belum punya akun saham? Yuk, bikin segera di Stockbit. Daftar 100% online tanpa minimum deposit serta gratis fitur Stockbit Pro selamanya untuk bantu kamu analisa saham lebih gampang dan cepat. Download aplikasi Stockbit dan buat akunmu sekarang!
Likuiditas aset membutuhkan perhitungan matriks yang disebut turnover. Secara umum turnover saham adalah salah satu aspek dari likuiditas yang akan diperjualbelikan.
Dalam tingkat likuiditas, semakin tinggi levelnya maka akan semakin mudah bagi investor untuk menjual kembali aset tersebut. Sebetulnya apa itu turnover saham yang biasa pula disebut dengan share turnover dan bagaimana penjelasannya?